Seorang nenek-nenek dengan kacamata tebal naik bus, ongkos bus ketika itu adalah Rp 500,- hanya bagi lansia. Tak lama datang kondektur menanyakan ongkos :"Nenek, ongkosnya nek." Si nenek membuka retsleting tasnya yang berada kursi disebelah kirinya mencari-cari koin kuning Rp 500 yang ada dalam tasnya, sedangkan tas tersebut berada di antara si nenek dan seorang mahasiswa.
"Belom ketemu nak, nanti deh" ujarnya kepada kondektur
Setelah beberapa saat ketika kondektur lewat lagi, si kondektur menagih lagi
Si nenek membuka retleting, mencari-cari koin, belom ketemu dan menjawab " nanti ya, sabar."
Beberapa kali berulang-ulang, sampai akhirnya mahasiswa yang duduk disebelahnya ngomong: "saya bayarin aja deh nek", lalu ongkos dibayarnya
Sang Nenek : " aduh anak baik sekali "
Mahasiswa : "nggak apa-apa nek cuma Rp 500 perak, abis dari tadi retsleting celana saya dibuka tutup, buka tutup, diaduk-aduk, mendingan saya bayarin aja deh!!!"
"Belom ketemu nak, nanti deh" ujarnya kepada kondektur
Setelah beberapa saat ketika kondektur lewat lagi, si kondektur menagih lagi
Si nenek membuka retleting, mencari-cari koin, belom ketemu dan menjawab " nanti ya, sabar."
Beberapa kali berulang-ulang, sampai akhirnya mahasiswa yang duduk disebelahnya ngomong: "saya bayarin aja deh nek", lalu ongkos dibayarnya
Sang Nenek : " aduh anak baik sekali "
Mahasiswa : "nggak apa-apa nek cuma Rp 500 perak, abis dari tadi retsleting celana saya dibuka tutup, buka tutup, diaduk-aduk, mendingan saya bayarin aja deh!!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar